Jumat, 19 April 2013

penulisan ilmiah


  Hakikat karangan ilmiah :
a.       Definisi :
Merupakan karya tulis yang disusun oleh seseorang mahasiswa yang telah menyelesaikan kurang lebih 100 sks dengan bimbingan, oleh Dosen Pembimbing sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar Sastra Sarjana Muda.
b.      Ciri-ciri :
a.    Menyajikan fakta objektif secara sistematis
b.    Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan
c.    Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi
d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural
e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f.    Tidak emotif menonjolkan perasaan
g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta

Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam penyusunan karya ilmiah terdapat lima tahap antara lain.
1. Tahap Persiapan
2. Proses Penulisan
3. dan Evaluasi

Didalam Tahap persiapan terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yang pertama :
1.      Observasi awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
·         Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll.
·         Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll.
·         Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik.

2.      Mengidentifikasi masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak.
·         Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas.
·         Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti.
·         Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.

3.       Merumuskan atau menyatakan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah.
·         Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis
·         Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

4.       Melakukan eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.
·         Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.
·         Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan.
·         Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil.
·         Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.
5.       Menyimpulkan hasil eksperimen
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut.
Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:
·         Jangan ubah hipotesis
·         Jangan abaikan hasil eksperimen
·         Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai
·  Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian
·         Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

Jika tahapan atau langkah diatas sudah dilakukan. Tahapan selanjutnya yaitu proses penulisan.
Hal penting dalam penulisan ilmiah:
1.       Gaya penulisan dalam membuat pernyataan ilmiah harus jelas dan tepat dalam penyampaian pesan yang bersifat reproduktif dan impersonal.
2.       Teknik notasi dalam menyebutkan sumber dari pengetahuan ilmiah yang dipergunakan dalam penulisan
3.       Penulisan ilmiah harus menggunakan bahasa yang baik dan benar.
4.       Karena bersifat reproduktif, penerima pesan harus mendapat kopi yang sama dengan si pemberi pesan.
5.       Karena bersifat impersonal, tulisan ilmiah tidak boleh menggunakan pernyataan yang menggunakan kata ganti penulisnya.
6.       Dalam tulisan ilmiah, sering digunakan kalimat pasif.
7.       Pembahasan secara ilmiah mengharuskan kita berpaling kepada pengetahuan-pengetahuan ilmiah sebagai premis argumentasi (sumber kutipan).
8.       Teknik notasi ilmiah dapat menggunakan catatan kaki, tapi lebih disarankan menggunakan teknik kutipan dan umber rujukan.
Didalam proses penulisan kita dituntut untuk mempunyai ketrampilan menulis, ketrampilan tersebut meliputi :
1.       Keterampilan bahasa (ejaan, pilihan dan bentikan kata, kalimat, paragraf)
2.       Keterampilan penyajian (sistematika penyajian judul, subjudul, sub-subjudul)
3.       Keterampilan perwajahan (format, ukuran kertas, jenis kertas, tipe huruf, penjilidan, bibliografi, apendiks, lampiran)

Tahapan terakhir adalah evaluasi, tahapan ini sangat penting sebab berpengaruh terhadap kualitas penulisan karya ilmiah tersebut,  tahapan evaluasu meliputi :
1.       Tahap pemeriksaan atau penyuntingan konsep (editing) ,tahap ini bertujuan untuk
·         Melengkapi data yang dirasa masih kurang.
·      Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan pokok bahasan karya ilmiah.
·         Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan-bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain.
·         Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata, penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.

2.       Tahap Penyajian
Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
·         Segi kerapian dan kebersihan.
·         Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal padahalaman pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar tabel, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
·          Memakai standar yang berlaku dalam penulisan karya ilmiah, missal standar penulisan kutipan, catatan kaki, daftar pustaka dan penggunaan bahasa sesuai dengan EYD.
Kalau semua tahapan tersebut sudah dilakukan selesailah sudah proses penulisan karya ilmiah. Tinggal kita publikasikan, semoga bermanfaat bagi para pembaca